Posts

Ringan

Image
  Gerak absurd mengulik berbagi kejadian mengiringi langkah. Berat ringannya tergantung hati memandang, ringan jika hanya dibiarkan berlalu tanpa dipikir. Tapi berat jika harus bergerak dan mengendap diingatan. Ini takdir, berat ringannya tergantung hati. Senandung tanpa makna jika setiap kejadian selalu mengendap dan menjadi bahan pikir tanpa akhir.  Allah tidak pernah salah meletakkan hambaNya. Mungkin benar hidup penuh drama, tapi sadarilah bahwa setiap hal berlalu dengan kehendakNya, tak mungkin segalaNya terjadi tanpa kehendakNya.  Jika ingin mengembang, melayang, dan terus berkarya maka ikutilah setiap permainan yang mereka mainkan. Tidak susah, tidak berat, jika semua dilakukan dengan bahagia. So, apa hal yang harus dipikirkan. Lakukan apapun yang menurutmu benar. Memang, tidak semua hal berjalan mulus, tapi sadarilah bahwa kehidupan akan selalu beriringan antara kesulitan dan kemudahan. Just do your best and forget it. New place in this world.

Berpura Bomat

Image
  Namanya juga hidup kan? Membicarakan, dibicarakan, menggunjing, dan digunjing itu hal wajar. Ya, kayak asam garam hiduplah. B aja gitu, enggak ada yang W.O.W. So, enggak spesial juga kalau jadi bahan omongan itu. Enggak unik, enggak aneh, dan enggak yang lain. Udah ditanggap B aja gitu. Kemarin, eh bukan, kapan bulan pas masih di Menganti itu pengen cepet pindah karena jauh. Lha sekarang, di sini, enggak enak sih mata, dan sikap yang diliat. Tapi bersikap bomat itu penting banget. Gimana sih, hidup juga udah ada yang ngatur kan? Mau ditangisi, dicaci, ditolak, hukum alam tetap berjalan sebagaimana mestinya alam bergerak, sebagaimana takdir berkehendak, dan sebagaimana Allah memutuskan. Yakin aja, Allah enggak pernah salah meletakkan hambaNya di suatu keadaan, apapun, di manapun, dan kapanpun itu. Take it easy. Sableng emang kalau diingat lagi bagaimana lirikan itu, gimana ekspresinya, gimana penampannya, dan gimana gerak bibirnya. Tapi mau gimana? Jalani aja, toh udah terlanjur kejeb

DEAR KAMU YANG MASIH RAHASIA

Image
  DEAR KAMU YANG MASIH RAHASIA      Hi, apa kabar? Semoga kamu selalu sehat dan dalam lindunganNya, ya. Tahu enggak? Hari ini entah kenapa, gerimis kecil dan hawa dingin membuatku teringat kamu. Siapa sih kamu? Aku juga belum tahu, tapi kuharap kamu adalah ikhwan terbaik yang telah Allah pilih untuk menemaniku suatu hari nanti menyempurnakan setengah agama, partner hidup, dan jawaban atas segala doaku yang terus membersamai hingga jannah. Sementara, sekarang saling berjuang masing-masing dulu, ya. Semoga kamu sabar dan ikhlas untuk terus memerjuangkanku, dan aku akan tetap setia menanti kedatanganmu ke rumah. Salam sayang untukmu yang masih rahasia. Aku merindukanmu. <3  Lamongan, 13 Juni 2022

Haruskah Aku

Image
       Apakah harus aku yang menerima kerumitan ini? Kenapa aku tidak secerdas mereka? Kenapa aku sepolos dan sebodoh ini? Apakah salah dengan prinsipku yang tak ingin berkata kasar jika tak ingin orang lain berkata kasar padaku? Apakah aku seperti hidup dalam dunia kartun? Yang mana semua terasa baik bagi orang, tapi kenapa di dunia nyata semua terasa setengah-setengah? Kenapa? Salahkah aku terjebak di tempat itu? Salahkah aku bersikap baik, bertindak selagi aku mampu? Apa aku harus berkata kasar, bersih tegang dengan orang lain? Aku tak suka itu. Aku ingin semua berlaku baik dan bersikap baik. Aku tak ingin bersikap buruk, tapi kenapa mereka terus menghakimiku? Aku menyesal pernah menjadi bagian mereka.

Curhat Singkat

Image
 Fri, 06 May 2022 Kecewa itu bagaikan tumbuhan yang baru akan bersemi, diterpa hama tiada henti. Gugur, sebelum sempat memberi manfaat untuk sekitar.  Saat pikiran mulai buntu, dada sesak serasa menghimpit, solusi terbaik adalah bersimpuh di hadapannya. Pasrah, entah harus bagaimana kehidupan ini selanjutnya.  Deraian air mata seakan belum cukup mewakili kecewa, teriakan dalam diam seakan belum mampu menutup kesedihan, dan luka lama itu seakan terus menganga meski tak berdarah.  Entah ini ujian atau hukuman. Entah ini berlangsung lama atau sekejap. Tapi aku percaya, takdirNya tak pernah salah, meski harus banyak air mata yang harus dilalui. Nuzulul Rahma,  Lamongan, 06 May 2022

Rindu

Image
  Kamis, 31 Maret 2022 Tak ingin lagi rasanya berbagi kisah sedih, karena seperti sebelumnya, setiap manusia hidup pasti memiliki kisah suka dan dukanya masing-masing. Cukup mengeluhnya, cukup berharap pada apapun yang tak pasti, dan jangan pernah gadaikan kebahagiaan sendiri. Malam semakin larut, tapi mata belum juga mau terpejam. Melamun? Apa yang kulamunkan? Rindu. Ya, benar. Rindu ini terasa menyekik sampai seperti menghentikan aliran darah. Aku benar-benar rindu ibuk. Bersamaan dengan tulisan ini, air mata tak kunjung mau terhenti, penyesalan tak kunjung mau dibendung, dan harapan waktu berputar kembali sangat-sangat ingin terjadi. Hah, nyatanya? Air mata tetap terus terkuras tanpa terjadinya keajaiban itu. Aku merindukan ibuk. Rasanya baru kemarin, beliau duduk di depan tv sambil mengkhayal, jika suatu hari nanti aku menikah, aku harus tetep bantuin beliau untuk menyelesaikan beberapa tanggung jawab kantor dan rumah. Kala itu hanya senyum dan aamiin yang kuucap dalam diam, tapi d

Dilema

Image
 Percaya atau tidak, di usia yang sudah 26 tahun, pikiran itu terus saja memburu, memaksa untuk menyesal atas kegagalan di masa lalu. Tapi ketika alam waras kembali, duduk menangis sambil memohon ampun jauh lebih membahagaiakan ketimbang harus mengingat masa kelam. Kurun waktu 2 tahun, hati yang biasa ditempa keadaan pasrah pada takdir menjerit tak percaya, 2 orang yang kusayang harus kembali pada Sang Pencipta, Nenek dan Ibu. Ditambah, dia yang kukira serius memperjuangkan, ternyata hanya lewat dan memamerkan kebahagiaan bersama pasangannya. Haruskah menyerah pada keadaan?  Waktu terus berlalu, menata hati yang sudah kacau itu sulit, lebih sulit daripada menjaga hati sebelum kacau, lebih enaknya lebih baik mencegah daripada mengobati. Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, tinggal bagaimana caranya bubur itu menjadi makanan lezat yang tetap bergizi. Tawaran demi tawaran menjadi pendidik datang dan pergi silih berganti. Bahkan, ada beberapa yang langsung menjanjikan pegawai te